Selasa, 07 April 2020

Mendirikan dan mengelola TBM SEHATI



UU RI No 43 tahun 2007 tentang perpustakaan berbunyi ”Pemerintah, Pemerintah daerah dan masyarakat mendorong tumbuhnya taman bacaan masyarakat dan rumah baca untuk menunjang pembudayaan kegemaran membaca.” Taman Baca Masyarakat (TBM) sebagai sarana pendidikan bertujuan untuk menumbuh kembangkan minat/ kegemaran membaca guna mewujudkan masyarakat pembelajar sepanjang hayat. Selain itu, TBM juga berfungsi sebagai pendidikan nonformal yang dapat dimanfaatkan masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan formal. Dengan adanya sebuah taman baca kita bisa memperoleh informasi dan ilmu yang berguna bagi masa depan. Berdirinya Taman Bacaan SEHATI terbentuk dari sinergi bapak Mangatur Panjaitan akan kepeduliannya terhadap pendidikan dan kesenian. Berkaitan dengan hal tersebut, secara singkat tentang keberadaan Taman Baca Masyarakat (TBM) SEHATI. Lembaga Taman Bacaan Masyarakat SEHATI beralamat di Jalan Raya Bagan, Perum Cipta Piayu Village Blok G Nomor  7 Tanjungpiayu Kota Batam. TBM  SEHATI didirikan oleh Fasilitator serta para Pegiat Literasi. Didirikan pada tahun 2020 yang terinspirasi dari Kantor Bahasa Kepulauan Riau, sebagai upaya yang dilakukan untuk membantu masyarakat yang sulit dijangkau karena letak geografis dalam memperoleh pendidikan dan informasi. Adapun beberapa tata tertib yang harus dipatuhi oleh pengunjung yaitu, (1) Pengunjung diharuskan mengisi buku pengunjung jika masuk ke TBM SEHATI. (2) Untuk pengunjung daerah sekitar TBM SEHATI jika ingin meminjam buku yang ada hanya perlu mengisi buku besar yang ada, sedangkan pengunjung yang tempat tinggalnya jauh dari TBM diharuskan membuat kartu anggota tanpa dipungut biaya. (3) Memiliki batas waktu pengembalian buku yang dipinjam/ dibaca. (4) TBM SEHATI buka Pada jam-jam yang telah ditentukan setiap hari. Persyaratan untuk menjadi anggota taman bacaan masyarakat SEHATI yaitu; (1) anggota taman bacaan masyarakat adalah seluruh masyarakat sekitar TBM  (2) keanggotaan berlaku selama masih menjadi warga masyarakat sekitar TBM, (3) setiap anggota harus memiliki kartu anggota yang digunakan dalam proses peminjaman bahan pustaka, (4) setiap anggota perpustakaan harus menaati segala peraturan yang ada. Taman Bacaan Masyarakan SEHATI mempunyai beberapa fasilitas seperti: a. Wifi, dalam taman bacaan masyarakat SEHATI terdapat fasilitas untuk mengakses internet gratis,  akses internet menggunakan speedy. b. Koleksi, koleksi yang ada dalam taman bacaan masyarakat SEHATI beragam terdapat kurang lebih 310 judul buku. Judul buku yang terdapat di TBM SEHATI yaitu buku pelajaran, buku komik, buku novel, buku cerita dan buku umum. Pengadaan koleksi yang ada di taman bacaan masyarakat ini diperoleh dari pembelian mandiri/ pribadi, hasil karya tulisan pendiri TBM dan rolling dari taman bacaan masyarakat yang lain. Biasanya rolling koleksi dilakukan 6 bulan sekali. c. Ruang baca, hanya ruangan dan karpet sebagai alas untuk membaca lesehan. Taman bacaan masyarakat ini sangat sederhana tetapi nyaman dan bersih untuk membaca. Kegiatan dan layanan yang ada di TBM SEHATI yaitu : a.  Melakukan kegiatan membaca, kesenian, pelatihan menulis dan mengadakan perlombaan. b. Layanan peminjaman, Layanan peminjaman di TBM SEHATI tidak terstruktur, artinya jika yang meminjam suka lebih baik buku tersebut diutamakan diberikan kepada peminjam tersebut. c. Layanan untuk masyarakat, berupa: sebagai tempat untuk latihan menggambar untuk anak-anak, sebagai pusat pengembangan literasi baca tulis, sebagai sarana diskusi dan. memberikan kursus singkat bahasa inggris. Untuk pengajarnya biasanya dari anggota TBM SEHATI yang sudah kelas tinggi SMA maupun Mahasiswa yang bekerja sama dengan TBM dan masyarakat yang ahli dibidangnya. “Jika ingin mengetahui dunia maka.. Bacalah..!” 

Salam literasi.


                 Nama Mangatur Panjaitan, S,Si. Lahir di Kota Pematang Siantar 08 Agustus 198. Bekerja sebagai guru olahraga di SMAN 16 Batam, penulis buku, pendiri sekaligus pengelola taman baca masyarakat SEHATI kota Batam dan Fasilitator literasi. Nomor HP/ WA 081362239540. Alamat Surel
atoerpanjaitan08@gmail.com. Alamat IG mangatur_panjaitan.














Foto pendukung 





Menulis di media masa (Surat kabar)





Mengadakan lomba literasi




Berlibur di Tanjungpinang




Perjalanan  ke Tanjungpinang untuk mengisi liburan semester ganjil tahun 2019 dimulai tanggal 26 Desember 2019 tepatnya hari Kamis, seluruh perbekalan barang-barang yang akan dibawa pun sudah siap. Pukul 10.25 WIB Humisar, Adhanari, Lina dan Raffa berangkat dari rumah yang beralamat di kecamatan Sei beduk menuju ke pelabuhan Telaga Punggur kota Batam. Sesampainya di pelabuhan mereka melihat banyak kendaraan yang antri untuk naik ke kapal roro, begitu juga dengan para penumpang pejalan kaki. Oleh karena banyak kendaraan dan orang-orang yang akan menaiki kapal membuat lokasi dipelabuhan terasa sempit, tidak seperti hari biasa yang tidak kelihatan padat. Udara dan cuaca dipelabuhan begitu bersahabat, tidak panas terik dan juga tidak turun hujan membuat air laut kelihatan warna biru nya. Setelah mereka benar-benar berada didalam pelabuhan mereka memarkirkan kendaraannya ditempat parkir yang disediakan pengelola parkir didalam pelabuhan kemudian mereka mendatangi pos/ tempat penjualan tiket kapal untuk membeli tiket, dimana perjalan menuju tempat tujuan menggunakan transportasi laut dengan menaiki kapal roro ke Tanjunguban lalu diteruskan perjalanan menggunakan transportasi darat dengan menaiki kendaran mobil ke kota Tanjungpinang.
Setelah Humisar beserta kawan-kawannya telah memiliki tiket kapal mereka pun dipersilahkan petugas kapal tersebut untuk naik keatas kapal oleh karena kapal akan segera berangkat. Setelah Humisar dan kawan-kawannya berada diatas/ didalam kapal mereka mencari tempat duduk yang masih kosong, tidak berapa lama mereka pun menemukan bangku kosong yang berada dibagian depan kapal, selanjutnya seluruh barang-barang bawaan diletakkan dibawah bangku yang mereka duduki. Lima menit kemudian kapal pun berjalan menuju pelabuhan Tanjunguban, dalam perjalanan di atas/ dalam kapal Humisar dan lina merasa lapar lalu mereka pergi menuju kantin yang berada di sudut kapal untuk membeli pop mie lalu memakannya dibangku sebelah kanan kapal sambil menikmati pemandangan dan hembusan angin yang kencang disekitaran samping kapal. 1,5 jam perjalanan kapal pun tiba di pelabuahan Tanjunguban setelah kapal benar-benar telah bersandar dipelabuhan maka Humisar, Adhanari, Lina dan Raffa dengan perasaan senang dan bahagia turun dari  kapal dan melanjutkan perjalanan menuju kota Tanjungpinang dengan menggunakan transportasi darat dengan menaiki mobil yang telah siap mengantar mereka ke kota Tanjungpinang. Setelah berada dalam mobil lalu mereka melanjutkan perjalanan, dalam perjalanan menuju Tanjungpinang banyak hal yang mereka lihat mulai dari gurun pasir yang berjejer secara rapi ada yang rendah dan ada juga yang tinggi, kemudian perjalanan selanjutnya mereka melihat jembatan penghubung antar daerah ada yang pendek dan ada juga yang panjang, mereka juga melihat pengerukan/ tambang pasir dimana banyak truk-truk yang keluar masuk dari daerah tambang untuk mengantar dan menjemput pasir yang akan dikirim ke toko-toko bangunan, selanjutnya mereka juga melihat gunung bintan yang indah menjulang tinggi yang ditumbuhi pohon-pohon yang rindang, selanjutnya mereka juga melihat dan melintasi kantor Bupati kantor DPRD dan lokasi kantor pemerintahan Kabupaten Bintan lainnya yang kesemuannya berada dalam satu lokasi.
Setibannya di kota Tanjungpinang mereka pun langsung menuju/ mencari tempat penginapan/ hotel, tidak berapa lama penginapan/ hotel yang dicari pun ketemu lalu mereka  istirahat sejenak melepaskan kepenatan perjalanan yang baru mereka lalui. Dengan rasa lelah Humisar dan Adhanari duduk dikursi serambi depan dengan menyandarkan bahunya di sofa hotel. Semantara Raffa dan Lina menurunkan barang-barang bawaan yang masih berada dalam mobil dan meletakkannya didekat kursi yang didududki Humisar dan Lina. Setelah istirahat selesai Humisar, Adhanari, Lina dan Raffa melanjutkan aktivitas yakni pergi ke kebun salah satu saudara dari mereka. Seperti biasa aktivitas/ pekerjaan berkebun pun mereka lakoni layaknya seperti petani kebun Raffa mencangkul dan menggemburkan tanah untuk menanam bibit tanaman yang mereka bawa. Sementara Lina menyiram tanaman-tanaman yang lama dan yang baru ditanam, Humisar dan Adhanari memotong rumput yang telah meninggi.
Ketika mereka pulang ke tempat penginapan Humisar dan kawan-kawannya merasa  senang dan bersemangat  oleh karena ketika pulang mereka membawa hasil kebun yang dapat langsung dinikmati mulai dari buah mangga yang manis-manis, nenas yang muda yang cocok dibuat rujak, jagung manis dan buah durian yang harumnya sangat terasa dari kejauhan  yang pada saat itu musim. Setibanya di penginapan mereka pun membasuh diri dengan mandi secara bergantian lalu makan malam. selesai makan malam pada pukul 20.00 WIB Raffa dan Lina duduk-duduk santai diteras penginapan sambil menikmati semilir angin yang berhembus.
“Raffa ku dengar kamu marahan ya sama si Ayu?” Tanya Lina kepada Raffa. Raffa hanya diam membisu sambil membuka/ melihat pesan-pesan di HP nya. “emang kalian ada masalah apa?” lanjut Lina bertanya, tetapi Raffa tetap diam dan tidak bicara sepata katapun untuk menanggapi pertanyaan yang dilontarkan oleh Lina. “cerita dong Raffa, kamu dan Ayu kan temanku!” Lina kembali mengingatkan dengan sedikit agak memaksa agar Raffa mau bercerita. Tidak beberapa lama Raffa pun menanggapi Lina dengan singkat, “saya tidak mau lagi pacaran!” ucapnya kepada Lina. Oleh karena Lina tidak mendapatkan penjelasan yang diinginkan dari Raffa, Lina pun mencoba mencari tahu permasalahan yang tengah dihadapi kedua temannya itu dengan menelepon pacar Raffa yang sekaligus merupakan temannya pada saat itu juga. Mengetahui Lina sedang menelepon Ayu, Raffa menegur Lina. “tidak usah telepon dia dan tidak usah campuri urusanku” ucap Raffa kepada Lina yang sudah tersinggung karena merasa telah mempermainkan perasaannya. Untuk tidak memperkeruh dan mencoba menenangkan suasan Lina pun mengakhiri obrolannya lalu mematikan telepon yang masih terhubung dengan Hp Ayu.
Pada pukul 21.30 WIB mereka pun tidur istirahat agar besok segar kembali. Keesokan harinya pada pukul 09.30 WIB Humisar, Adhanari, Lina dan Raffa kembali melanjutkan liburannya di hari kedua yakni mengunjungi tempat-tempat yang indah diwilayah kota Tanjungpinang. Perjalanan awal dimulai dengan pergi ke Jembatan 1 dompak, dimana jembatan 1 dompak lokasinya bagus dan indah, seperti biasa mereka mengabadikan kunjungannya dengan berphoto dan selfi. Ketika berada di jembatan 1 dompak Adhanari dan Raffa termenung melihat ada beberapa pasangan muda-mudi yang sedang duduk bermesraan sambil makan dan minum cemilan yang berada disampingnya. Adhanari yang berada disamping Raffa melihat dan menikmati pemandangan laut yang berada didepannya sambil mengobrol ringan dengan Raffa. “indah sekali pemandangan laut dari sini ya “ ucap Adhanari kepad Raffa, dimana Raffa juga sedang melihat laut pada saat itu. “Iya bagus sekali lautnya dilihat dari sini” Raffa menimpali ucapan Adhanari. Lalu Adhanari melanjutkan obrolannya, apalagi kalau bersama pacar ya?” ucap nya sedikit menggoda Raffa. Namun ucapan Adhanari itu tidak mendapat tanggapan dari Raffa. “oiya Raffa kamu masih jalan ya sama Ayu?” Tanya Adhanari kepada Raffa, dimana Adhanari  mengetahui keributan yang sedang dialami Raffa dengan pacarnya. Adhanari melihat langsung dengan mata kepalanya bahwa pacarnya selingkuh/ berjalan dengan lelaki lain ketika ia menghadiri acara ulang tahun temannya.  Namun Raffa diam sambil tetap memandangi laut yang lebar yang berada didepannya.  “kenapa kamu diam saja Raffa?” ucap Adhanari kepada Raffa “tidak ada ap-apa!” jawab Raffa “jujur saja kamu Raffa, aku tahu kok, kamu ribut ya sama si Ayu?” Adhanari mengisyaratkan kepada Raffa agar melupakan pacarnya si Ayu oleh karena ia telah mengkhianati pacarnya sendiri.
 Selesai dari jembatan 1 dompak lalu perjalanan dilanjutkan ke tepi laut yakni ke laman bunda yang juga merupakan tempat yang indah, seperti biasa mereka tidak lupa berphoto dan pada tengah hari mereka menikmati kuliner yang ada di kota Tanjungpinang. Pada pukul 13.05 WIB Humisar, Adhanari, Lina dan Raffa melanjutkan perjalanan dengan mengunjungi kantor dinas perpustakaan dan kearsipan provinsi Kepulauan riau yang berada di jalan Basuki Rachmad nomor  1 Tanjungpinang. Didalam perjalanan Raffa merasa berkecamuk dan galau hatin nya dengan hal yang disampaikan Adhanari ketika mereka berada di jembatan 1 dompak tadi. Setibanya dikantor dinas perpustakaan dan kearsipan provinsi Kepulauan riau Humisar, Adhanari, Lina dan Raffa disambut oleh petugas perpustakaan. “selamat siang kak dan bang?” ucap salah seorang petugas wanita pada saat itu “selamat siang mbak!” jawab Adhanari dan Raffa secara serentak kepada petugas tersebut. Kemudian petugas tersebut mempersilahkan Humisar, Adhanari, Lina dan Raffa  untuk mengisi buku daftar pengunjung yang berada di sebelah kiri pintu masuk, setelah mereka mengisi daftar pengunjung selanjutnya petugas tadi pun mengarahkan mereka “silahkan kak dan bang, dilantai satu sebelah kanan ada ruangan sarana belajar dan bermain untuk anak” sembari mengarahkan lengannya kearah kanan ruangan, “dan dilantai dua tempat berbagai macam jenis buku yang dapat dibaca ditempat dan boleh juga dipinjam”. Yang juga mengarahkan lengannya kearah atas lantai dua. Adhanari dan Raffa mengucapkan “terimakasih mbak” kepada petugas yang telah memberitahukan tempat yang dapat dikunjungi didalam perpustakaan. “ya kak ya bang!” ucap petugas tadi, kemudian mereka berlalu dari petugas tadi menuju ke lantai dua ruangan koleksi buku-buku. Banyak buku yang mereka baca mulai dari buku kumpulan puisi, buku kumpulan pantun, buku kumpulan cerpen, buku cerita fiksi non fiksi  sampai dengan buku-buku hasil karya penulis dari provinsi Kepulauan riau sendiri.
Ketika sedang memilih-milih buku yang akan dibaca, Raffa dihampiri salah seorang wanita yang berparas cantik yang pada saat itu bertugas dilantai dua. “cari buku apa bang, boleh saya bantu?” ucap wanita berparas cantik itu dengan lembut kepada Raffa, mendengar ada suara yang sedang bertanya dibelakangnya, Raffa pun menoleh kebelakang dan melihat wanita berparas cantik. “oiya mbak, saya mau cari buku kumpulan puisi!” ucap Raffa “Oo kumpulan puisi, sebentar yang bang saya ambilkan!” tidak berapa lama buku kumpulan puisi nya pun diserahkan kepada Raffa “ini bang!”ucap wanita tadi ”terimakasih mbak!” ucap Raffa kepada wanita itu dengan hati senang sambil berharap agar wanita itu tidak berlalu darinya. “ada lagi buku yang abang cari?” sungguh senang Raffa mendengar kembali pertanyaan yang dilontarkan wanita itu dan itu yang diharapakannya. “cukup ini saja dulu mbak, ini pun tidak habis nanti terbaca” Raffa menjawab pertanyaan wanita itu ”Oo tidak apa-apa bang, kalau abang perlu saya lagi untuk cari buku, ntar abang panggil saya aja lagi” mendengar ucapan seperti itu Raffa sangat senang lalu ia memberanikan diri mencoba mengajak ngobrol wanita itu. Oleh karena obrolan mereka sangat akrab penuh canda tawa, mereka pun ngobrol disudut ruangan yang ada meja nya. Setelah satu sama lain cocok Raffa pun meminta nomor HP wanita itu. Wanita itu memberikan nomor HPnya kepadanya.
Ketika Raffa sedang asyik-asyiknya bercanda dengan wanita itu, tanpa sengaja Lina lewat tepat didepan mereka ngobrol, melihat mereka bagaikan orang yang lagi berpacaran, Lina pun memanggil Raffa sambil berkata “Raffa kamu mau membaca atau pacaran?” lalu melanjutkan ucapannya “kamu kan sudah punya pacar!” karena merasa tersudutkan Raffa lalu menarik Lina keluar perpustakaan sembari mengklarifikasi bahwa ia selingkuh. “kamu tidak usah mencampuri urusanku!” ucap Raffa kepada Lina, lalu Lina menanggapinya “saya juga perempuan Raffa, perempuan manapun tidak ada yang mau di selingkuhi atau diduakan” ucap Lina menyampaikan pendapatnya kepada Raffa. “Siapa yang berselingkuh?” timpal Raffa kepada Lina, “itu tadi kamu kan lagi asyik pacaran, mentang-mentang si Ayu tidak ada disini” ungkap lina kepada Raffa. Lalu Raffa menanggapinya “kan sudah ku beritahu, aku tidak selingkuh, dia bukan pacarku, kami saja baru kenalan. “biar kamu tahu, bukan aku yang selingkuh tapi si Ayu temanmu itu, dia menghianatiku, dia jalan sama cowok lain!” ungkap Raffa sedikit menginformasikan yang terjadi kepada Lina.
Ketika Humisar lewat didepan dan melihat sedikit kegaduhan terjadi dengan mereka, lalu ia melerai keduannya dan memberi nasehat tentang arti persahabatan . “sudah-sudah kalian kan sudah dewasa, sudah tahu mana yang benar dan mana yang salah, masalah kecil jangan dibesar-besarkan dan masalah besar jangan diperbesar!” ungkap Humisar kepada Lina dan Raffa pada saat itu. dan yang pasti tujuan kita berada disini adalah untuk berlibur. Setelah Lina mendengar pernyataan Raffa kepadannya, dengan merasa bersalah telah menuduh Raffa selingkuh, Lina pun meminta maaf kepada Raffa.
Setelah situasi tenang Lina duduk dengan Adhanari, lalu Raffa kembali ketempat rak buku-buku tempatnya tadi mencari buku untuk mengembalikan buku yang ia baca tadi. Tanpa diketahui dari mana datangnya, wanita temannya tadi ngobrol-ngobrol menghampirinya. “sudah selesai bang?” ucap wanita yang sudah menjadi temannya itu.
“sudah” ucap Raffa sambil memasukkan buku yang telah selesai ia baca ke rak buku dengan rapi. Lalu mereka melanjutkan obrolan di sudut ruangan yang berjejer meja kursi. Disela-sela mereka asyik ngobrol tiba-tiba Humisar hadir didepan mereka sambil memberitahukan kepada Raffa bahwa sudah selesai berkunjung diperpustakaan. Lalu dengan berat hati Raffa pun mengakhiri obrolan mereka dan memastikan akan menghubungi teman wanita nya itu dan  berkunjung kembali pada suatu hari nanti.
Diakhir kunjungan Raffa pamit dan bersalaman dengan teman wanitanya tadi. Selesai mengunjungi kantor dinas perpustakaan dan kearsip provinsi Kepulauan riau perjalanan pun dilanjutkan menuju senggarang. Banyak hal yang dapat dilihat disana ada kolam ikan yang berisi berbagai jenis ikan hias, lautan yang terlihat jelas dan luas, tempat makanan/ kuliner lokal, patung tangan dan patung-patung ukiran lainnya. Tanpa terasa hari terlihat mulai gelap lalu perjalanan disenggarang  pun diakhiri dengan kembali kepenginapan yang telah mereka sewa selama liburan di Tanjungpinang. Sesampainya Humisar, Adhanari, Lina dan Raffa di penginapan seperti biasa mereka pun mandi secara bergantian lalu makan bersama-sama, setelah selesai makan lalu menyusun barang masing-masing oleh karena besok akan kembali ke Batam. Setelah semua selesai menyusun barang masing-masing, mereka pun beristirahat tidur. Keesokan harinya pukul 08.00 WIB selesai sarapan pagi Humisar, Adhanari, Lina dan Raffa kembali ke Batam dengan menaiki KM Oceana lalu kembali beraktivitas seperti biasanya.











       Bintan 26 Desember 2019
Mangatur Panjaitan