Perjalanan
ke Tanjungpinang untuk mengisi liburan
semester ganjil tahun 2019 dimulai tanggal 26 Desember 2019 tepatnya hari
Kamis, seluruh perbekalan barang-barang yang akan dibawa pun sudah siap. Pukul
10.25 WIB Humisar, Adhanari, Lina dan Raffa berangkat dari rumah yang beralamat
di kecamatan Sei beduk menuju ke pelabuhan Telaga Punggur kota Batam. Sesampainya
di pelabuhan mereka melihat banyak kendaraan yang antri untuk naik ke kapal
roro, begitu juga dengan para penumpang pejalan kaki. Oleh karena banyak
kendaraan dan orang-orang yang akan menaiki kapal membuat lokasi dipelabuhan
terasa sempit, tidak seperti hari biasa yang tidak kelihatan padat. Udara dan
cuaca dipelabuhan begitu bersahabat, tidak panas terik dan juga tidak turun
hujan membuat air laut kelihatan warna biru nya. Setelah mereka benar-benar
berada didalam pelabuhan mereka memarkirkan kendaraannya ditempat parkir yang
disediakan pengelola parkir didalam pelabuhan kemudian mereka mendatangi pos/
tempat penjualan tiket kapal untuk membeli tiket, dimana perjalan menuju tempat
tujuan menggunakan transportasi laut dengan menaiki kapal roro ke Tanjunguban
lalu diteruskan perjalanan menggunakan transportasi darat dengan menaiki
kendaran mobil ke kota Tanjungpinang.
Setelah
Humisar beserta kawan-kawannya telah memiliki tiket kapal mereka pun
dipersilahkan petugas kapal tersebut untuk naik keatas kapal oleh karena kapal
akan segera berangkat. Setelah Humisar dan kawan-kawannya berada diatas/
didalam kapal mereka mencari tempat duduk yang masih kosong, tidak berapa lama
mereka pun menemukan bangku kosong yang berada dibagian depan kapal,
selanjutnya seluruh barang-barang bawaan diletakkan dibawah bangku yang mereka
duduki. Lima menit kemudian kapal pun berjalan menuju pelabuhan Tanjunguban,
dalam perjalanan di atas/ dalam kapal Humisar dan lina merasa lapar lalu mereka
pergi menuju kantin yang berada di sudut kapal untuk membeli pop mie lalu
memakannya dibangku sebelah kanan kapal sambil menikmati pemandangan dan
hembusan angin yang kencang disekitaran samping kapal. 1,5 jam perjalanan kapal
pun tiba di pelabuahan Tanjunguban setelah kapal benar-benar telah bersandar
dipelabuhan maka Humisar, Adhanari, Lina dan Raffa dengan perasaan senang dan
bahagia turun dari kapal dan melanjutkan
perjalanan menuju kota Tanjungpinang dengan menggunakan transportasi darat
dengan menaiki mobil yang telah siap mengantar mereka ke kota Tanjungpinang.
Setelah berada dalam mobil lalu mereka melanjutkan perjalanan, dalam perjalanan
menuju Tanjungpinang banyak hal yang mereka lihat mulai dari gurun pasir yang
berjejer secara rapi ada yang rendah dan ada juga yang tinggi, kemudian
perjalanan selanjutnya mereka melihat jembatan penghubung antar daerah ada yang
pendek dan ada juga yang panjang, mereka juga melihat pengerukan/ tambang pasir
dimana banyak truk-truk yang keluar masuk dari daerah tambang untuk mengantar
dan menjemput pasir yang akan dikirim ke toko-toko bangunan, selanjutnya mereka
juga melihat gunung bintan yang indah menjulang tinggi yang ditumbuhi
pohon-pohon yang rindang, selanjutnya mereka juga melihat dan melintasi kantor
Bupati kantor DPRD dan lokasi kantor pemerintahan Kabupaten Bintan lainnya yang
kesemuannya berada dalam satu lokasi.
Setibannya
di kota Tanjungpinang mereka pun langsung menuju/ mencari tempat penginapan/ hotel,
tidak berapa lama penginapan/ hotel yang dicari pun ketemu lalu mereka istirahat sejenak melepaskan kepenatan
perjalanan yang baru mereka lalui. Dengan rasa lelah Humisar dan Adhanari duduk
dikursi serambi depan dengan menyandarkan bahunya di sofa hotel. Semantara
Raffa dan Lina menurunkan barang-barang bawaan yang masih berada dalam mobil
dan meletakkannya didekat kursi yang didududki Humisar dan Lina. Setelah istirahat
selesai Humisar, Adhanari, Lina dan Raffa melanjutkan aktivitas yakni pergi ke
kebun salah satu saudara dari mereka. Seperti biasa aktivitas/ pekerjaan
berkebun pun mereka lakoni layaknya seperti petani kebun Raffa mencangkul dan
menggemburkan tanah untuk menanam bibit tanaman yang mereka bawa. Sementara
Lina menyiram tanaman-tanaman yang lama dan yang baru ditanam, Humisar dan
Adhanari memotong rumput yang telah meninggi.
Ketika
mereka pulang ke tempat penginapan Humisar dan kawan-kawannya merasa senang dan bersemangat oleh karena ketika pulang mereka membawa
hasil kebun yang dapat langsung dinikmati mulai dari buah mangga yang
manis-manis, nenas yang muda yang cocok dibuat rujak, jagung manis dan buah
durian yang harumnya sangat terasa dari kejauhan yang pada saat itu musim. Setibanya di
penginapan mereka pun membasuh diri dengan mandi secara bergantian lalu makan
malam. selesai makan malam pada pukul 20.00 WIB Raffa dan Lina duduk-duduk
santai diteras penginapan sambil menikmati semilir angin yang berhembus.
“Raffa
ku dengar kamu marahan ya sama si Ayu?” Tanya Lina kepada Raffa. Raffa hanya
diam membisu sambil membuka/ melihat pesan-pesan di HP nya. “emang kalian ada
masalah apa?” lanjut Lina bertanya, tetapi Raffa tetap diam dan tidak bicara
sepata katapun untuk menanggapi pertanyaan yang dilontarkan oleh Lina. “cerita
dong Raffa, kamu dan Ayu kan temanku!” Lina kembali mengingatkan dengan sedikit
agak memaksa agar Raffa mau bercerita. Tidak beberapa lama Raffa pun menanggapi
Lina dengan singkat, “saya tidak mau lagi pacaran!” ucapnya kepada Lina. Oleh
karena Lina tidak mendapatkan penjelasan yang diinginkan dari Raffa, Lina pun
mencoba mencari tahu permasalahan yang tengah dihadapi kedua temannya itu
dengan menelepon pacar Raffa yang sekaligus merupakan temannya pada saat itu
juga. Mengetahui Lina sedang menelepon Ayu, Raffa menegur Lina. “tidak usah
telepon dia dan tidak usah campuri urusanku” ucap Raffa kepada Lina yang sudah
tersinggung karena merasa telah mempermainkan perasaannya. Untuk tidak
memperkeruh dan mencoba menenangkan suasan Lina pun mengakhiri obrolannya lalu
mematikan telepon yang masih terhubung dengan Hp Ayu.
Pada
pukul 21.30 WIB mereka pun tidur istirahat agar besok segar kembali. Keesokan
harinya pada pukul 09.30 WIB Humisar, Adhanari, Lina dan Raffa kembali
melanjutkan liburannya di hari kedua yakni mengunjungi tempat-tempat yang indah
diwilayah kota Tanjungpinang. Perjalanan awal dimulai dengan pergi ke Jembatan
1 dompak, dimana jembatan 1 dompak lokasinya bagus dan indah, seperti biasa
mereka mengabadikan kunjungannya dengan berphoto dan selfi. Ketika berada di
jembatan 1 dompak Adhanari dan Raffa termenung melihat ada beberapa pasangan
muda-mudi yang sedang duduk bermesraan sambil makan dan minum cemilan yang
berada disampingnya. Adhanari yang berada disamping Raffa melihat dan menikmati
pemandangan laut yang berada didepannya sambil mengobrol ringan dengan Raffa.
“indah sekali pemandangan laut dari sini ya “ ucap Adhanari kepad Raffa, dimana
Raffa juga sedang melihat laut pada saat itu. “Iya bagus sekali lautnya dilihat
dari sini” Raffa menimpali ucapan Adhanari. Lalu Adhanari melanjutkan
obrolannya, apalagi kalau bersama pacar ya?” ucap nya sedikit menggoda Raffa.
Namun ucapan Adhanari itu tidak mendapat tanggapan dari Raffa. “oiya Raffa kamu
masih jalan ya sama Ayu?” Tanya Adhanari kepada Raffa, dimana Adhanari mengetahui keributan yang sedang dialami Raffa
dengan pacarnya. Adhanari melihat langsung dengan mata kepalanya bahwa pacarnya
selingkuh/ berjalan dengan lelaki lain ketika ia menghadiri acara ulang tahun
temannya. Namun Raffa diam sambil tetap
memandangi laut yang lebar yang berada didepannya. “kenapa kamu diam saja Raffa?” ucap Adhanari
kepada Raffa “tidak ada ap-apa!” jawab Raffa “jujur saja kamu Raffa, aku tahu
kok, kamu ribut ya sama si Ayu?” Adhanari mengisyaratkan kepada Raffa agar
melupakan pacarnya si Ayu oleh karena ia telah mengkhianati pacarnya sendiri.
Selesai dari jembatan 1
dompak lalu perjalanan dilanjutkan ke tepi laut yakni ke laman bunda yang juga
merupakan tempat yang indah, seperti biasa mereka tidak lupa berphoto dan pada
tengah hari mereka menikmati kuliner yang ada di kota Tanjungpinang. Pada pukul
13.05 WIB Humisar, Adhanari, Lina dan Raffa melanjutkan perjalanan dengan
mengunjungi kantor dinas perpustakaan dan kearsipan provinsi Kepulauan riau
yang berada di jalan Basuki Rachmad nomor
1 Tanjungpinang. Didalam perjalanan Raffa merasa berkecamuk dan galau
hatin nya dengan hal yang disampaikan Adhanari ketika mereka berada di jembatan
1 dompak tadi. Setibanya dikantor dinas perpustakaan dan kearsipan provinsi
Kepulauan riau Humisar, Adhanari, Lina dan Raffa disambut oleh petugas
perpustakaan. “selamat siang kak dan bang?” ucap salah seorang petugas wanita
pada saat itu “selamat siang mbak!” jawab Adhanari dan Raffa secara serentak kepada
petugas tersebut. Kemudian petugas tersebut mempersilahkan Humisar, Adhanari,
Lina dan Raffa untuk mengisi buku daftar
pengunjung yang berada di sebelah kiri pintu masuk, setelah mereka mengisi daftar
pengunjung selanjutnya petugas tadi pun mengarahkan mereka “silahkan kak dan
bang, dilantai satu sebelah kanan ada ruangan sarana belajar dan bermain untuk
anak” sembari mengarahkan lengannya kearah kanan ruangan, “dan dilantai dua
tempat berbagai macam jenis buku yang dapat dibaca ditempat dan boleh juga
dipinjam”. Yang juga mengarahkan lengannya kearah atas lantai dua. Adhanari dan
Raffa mengucapkan “terimakasih mbak” kepada petugas yang telah memberitahukan
tempat yang dapat dikunjungi didalam perpustakaan. “ya kak ya bang!” ucap petugas
tadi, kemudian mereka berlalu dari petugas tadi menuju ke lantai dua ruangan
koleksi buku-buku. Banyak buku yang mereka baca mulai dari buku kumpulan puisi,
buku kumpulan pantun, buku kumpulan cerpen, buku cerita fiksi non fiksi sampai dengan buku-buku hasil karya penulis
dari provinsi Kepulauan riau sendiri.
Ketika
sedang memilih-milih buku yang akan dibaca, Raffa dihampiri salah seorang
wanita yang berparas cantik yang pada saat itu bertugas dilantai dua. “cari
buku apa bang, boleh saya bantu?” ucap wanita berparas cantik itu dengan lembut
kepada Raffa, mendengar ada suara yang sedang bertanya dibelakangnya, Raffa pun
menoleh kebelakang dan melihat wanita berparas cantik. “oiya mbak, saya mau
cari buku kumpulan puisi!” ucap Raffa “Oo kumpulan puisi, sebentar yang bang
saya ambilkan!” tidak berapa lama buku kumpulan puisi nya pun diserahkan kepada
Raffa “ini bang!”ucap wanita tadi ”terimakasih mbak!” ucap Raffa kepada wanita
itu dengan hati senang sambil berharap agar wanita itu tidak berlalu darinya.
“ada lagi buku yang abang cari?” sungguh senang Raffa mendengar kembali
pertanyaan yang dilontarkan wanita itu dan itu yang diharapakannya. “cukup ini
saja dulu mbak, ini pun tidak habis nanti terbaca” Raffa menjawab pertanyaan
wanita itu ”Oo tidak apa-apa bang, kalau abang perlu saya lagi untuk cari buku,
ntar abang panggil saya aja lagi” mendengar ucapan seperti itu Raffa sangat
senang lalu ia memberanikan diri mencoba mengajak ngobrol wanita itu. Oleh
karena obrolan mereka sangat akrab penuh canda tawa, mereka pun ngobrol disudut
ruangan yang ada meja nya. Setelah satu sama lain cocok Raffa pun meminta nomor
HP wanita itu. Wanita itu memberikan nomor HPnya kepadanya.
Ketika
Raffa sedang asyik-asyiknya bercanda dengan wanita itu, tanpa sengaja Lina
lewat tepat didepan mereka ngobrol, melihat mereka bagaikan orang yang lagi
berpacaran, Lina pun memanggil Raffa sambil berkata “Raffa kamu mau membaca
atau pacaran?” lalu melanjutkan ucapannya “kamu kan sudah punya pacar!” karena
merasa tersudutkan Raffa lalu menarik Lina keluar perpustakaan sembari
mengklarifikasi bahwa ia selingkuh. “kamu tidak usah mencampuri urusanku!” ucap
Raffa kepada Lina, lalu Lina menanggapinya “saya juga perempuan Raffa,
perempuan manapun tidak ada yang mau di selingkuhi atau diduakan” ucap Lina
menyampaikan pendapatnya kepada Raffa. “Siapa yang berselingkuh?” timpal Raffa
kepada Lina, “itu tadi kamu kan lagi asyik pacaran, mentang-mentang si Ayu
tidak ada disini” ungkap lina kepada Raffa. Lalu Raffa menanggapinya “kan sudah
ku beritahu, aku tidak selingkuh, dia bukan pacarku, kami saja baru kenalan.
“biar kamu tahu, bukan aku yang selingkuh tapi si Ayu temanmu itu, dia menghianatiku,
dia jalan sama cowok lain!” ungkap Raffa sedikit menginformasikan yang terjadi
kepada Lina.
Ketika
Humisar lewat didepan dan melihat sedikit kegaduhan terjadi dengan mereka, lalu
ia melerai keduannya dan memberi nasehat tentang arti persahabatan .
“sudah-sudah kalian kan sudah dewasa, sudah tahu mana yang benar dan mana yang
salah, masalah kecil jangan dibesar-besarkan dan masalah besar jangan
diperbesar!” ungkap Humisar kepada Lina dan Raffa pada saat itu. dan yang pasti
tujuan kita berada disini adalah untuk berlibur. Setelah Lina mendengar
pernyataan Raffa kepadannya, dengan merasa bersalah telah menuduh Raffa
selingkuh, Lina pun meminta maaf kepada Raffa.
Setelah
situasi tenang Lina duduk dengan Adhanari, lalu Raffa kembali ketempat rak buku-buku
tempatnya tadi mencari buku untuk mengembalikan buku yang ia baca tadi. Tanpa
diketahui dari mana datangnya, wanita temannya tadi ngobrol-ngobrol
menghampirinya. “sudah selesai bang?” ucap wanita yang sudah menjadi temannya
itu.
“sudah”
ucap Raffa sambil memasukkan buku yang telah selesai ia baca ke rak buku dengan
rapi. Lalu mereka melanjutkan obrolan di sudut ruangan yang berjejer meja
kursi. Disela-sela mereka asyik ngobrol tiba-tiba Humisar hadir didepan mereka
sambil memberitahukan kepada Raffa bahwa sudah selesai berkunjung
diperpustakaan. Lalu dengan berat hati Raffa pun mengakhiri obrolan mereka dan
memastikan akan menghubungi teman wanita nya itu dan berkunjung kembali pada suatu hari nanti.
Diakhir
kunjungan Raffa pamit dan bersalaman dengan teman wanitanya tadi. Selesai
mengunjungi kantor dinas perpustakaan dan kearsip provinsi Kepulauan riau
perjalanan pun dilanjutkan menuju senggarang. Banyak hal yang dapat dilihat
disana ada kolam ikan yang berisi berbagai jenis ikan hias, lautan yang
terlihat jelas dan luas, tempat makanan/ kuliner lokal, patung tangan dan
patung-patung ukiran lainnya. Tanpa terasa hari terlihat mulai gelap lalu
perjalanan disenggarang pun diakhiri dengan
kembali kepenginapan yang telah mereka sewa selama liburan di Tanjungpinang.
Sesampainya Humisar, Adhanari, Lina dan Raffa di penginapan seperti biasa
mereka pun mandi secara bergantian lalu makan bersama-sama, setelah selesai
makan lalu menyusun barang masing-masing oleh karena besok akan kembali ke
Batam. Setelah semua selesai menyusun barang masing-masing, mereka pun beristirahat
tidur. Keesokan harinya pukul 08.00 WIB selesai sarapan pagi Humisar, Adhanari,
Lina dan Raffa kembali ke Batam dengan menaiki KM Oceana lalu kembali
beraktivitas seperti biasanya.




Bintan 26 Desember 2019
Mangatur Panjaitan