Selasa, 14 September 2021

Mendapat penghargaan dari perpusnas

 



Resum         : 28
Gelombang : 20
Hari/tgl       : Senin/ 13-9-2021
Tema           : pengalaman menang penghargaan buku dari perpusnas
Judul           : Mendapat penghargaan dari perpusnas
Moderator   : Ms. Phia
Narasumber: Mudafiatun Isriyah


Salam sehat dan salam bahagia buat para sahabat semua.
    "Hebat...hebat.. dan sukses." Kata hebat pertama saya tujukan kepada Ibu Mudafiatun Isriyah yang telah mendapatkan penghargaan dari perpusnas atas buku yang diterbitkannya terpilih sebagi pemenang  lomba. Pada malam ini ia juga sebagai pemateri yang akan membagikan/ menceritakan pengalaman menang lomba buku yang diselenggarakan oleh perpustakaan nasional. Kata hebat kedua saya tujukan kepada Ms. Phia yang telah sukses dua kali menjadi moderator pada pelatihan belajar  menulis PGRI. Dan yang terakhir kata sukses saya tujukan buat seluruh peserta pelatihan belajar menulis, mulai dari panitia, peserta, dan narasumber. Baiklah kita masuk pada materi. Waktu dan tempat dipersilahkan kepada Ibu Mudafiatun Isriyah memberikan materinya. Kata pembuka ia awali dengan memperkenalkan nama dan aktivitasnya. Ia memiliki nama lengkap Dr. (c) Mudafiatun Isriyah, M.Pd dapat dipanggil dengan sebutan ibu is. Aktivitas/ pekerjaannya saat ini sebagai tenaga pengajar di perguruan tinggi swasta dikota jember tepatnya di Universitas PGRI Argopuro jember dan tugas tambahan sebagai studi S3 jurursan BK di Universitas Negeri Malang. Pada malam ini beliau berbagi pengalaman menerima penghargaan buku terbaik tahun 2021 dari perpustakaan nasional Republik Indonesia. "Suatu kebanggan ya teman-teman! semoga suatu saat nanti kita juga dapat menerima penghargaan dari perpustakaan nasional republik Indonesia." Amin.

    Pengalaman hingga mendapatkan penghargaan buku terbaik dari perpusnas, ia awali dari mengikuti pelatihan belajar menulis yang diselenggarakan oleh PGRI dan Omjay (sama seperti kita saat ini ). Satu-persatu seluruh materi yang disampaikan oleh narasumber yang hebat-hebat termasuk Omjay ia ikuti dengan baik. hingga pada suatu saat ia mendapatkan/ ditawarkan tantangan menulis 7 hari oleh Prof. Eko Indrajit  dan ia pun menerima dan turut serta dalam tantangan tersebut. Adapun konten/ isi dari buku yang ia tulis yakni menjawab kebutuhan masyarakat untuk pembelajaran jarak jauh, pandemi virus corona berdampak pada semua sektor termasuk esensial pendidikan, pemberlakuan kebijakan physical distencing yang kemudian menjadi dasar pelaksanan belajar dari rumah dengan pemanfaatan teknologi informasi yang berlaku secara tiba-tiba. Kemudian ia menggabunggkan isi buku tersebut dengan bimbingan online sebagai media. Bimbingan online menjadi proses transformasi dari bimbingan  tatap muka kedalam ruangan menjadi tatap muka secara virtual. Pada kalangan tertentu hal ini tidak mudah, perlu ada beberapa cara untuk memunculkan agar terjadi interaksi. kita harus memiliki  tema yang kuat untuk kita usung. 

    Pada saat ini pelajar, masyarakat, dan mahasiswa membutuhkan media belajar online atau daring. Tujuan dari buku yang ditulis oleh bu Mudafiatun yakni bagaimana cara memunculkan interaksi tersebut. Jika kita telah mengetahui arah tujuan buku tersebut selanjutnya kita memiliki harapan, apa yang diinginkan dari pembelajaran jarak jauh? kemudian ada suatu trydman yaitu berupa bimbingan online yang kemudia memunculkan adanya interaksi dan harapannya dalam bimbingan online terjadi interaksi kemudian kita bisa memahami yang namanya social presson. Social presson inilah yang beliau pakai sebagai alat untuk melakukan pendekatan karena didalam social presson sudah ada mangandung unsur kedekatan. Bimbingan online sebagai media untuk melakukan interaksi, menciptakan dorongan yang kuat untuk meningkatkan kemampuan diri sampai terjadi  intersaksi positif dan diperlukan tindakan perbaikan , pencegahan, evaluasi dan ditindaklanjuti. Ini sebagai dasar awal beliau membuat buku. Tantangan ini diterima Prof Eko dan beliau menyelesaikan buku dalam kurun waktu 7 hari. Kemudian beliau melamar ke penerbit ANDI dan diproses hinga buku nya terbit.  Demikian ungkapnya, proseses pembuatan buku hingga menjadi juara dan mendapatkan penghargaaan dari perpustakaan nasional Republik Indonesia.  

Catatan:
Jika ada yang bertanya, "kenapa tidak menulis biodata dan pengalam narasumber secara lengkap?
jawab saya: dikatakan berhasil atau lengkap sebuah tulisan (resum) bukan karena panjang pendek nya sebuah tulisan (resum) tetapi lebih kearah tersampaikan dan dipahami oleh pembaca naskah (tulisan) yang kita buat. Tetapi ketika kita akan membuat buku barulah boleh kita buat tulisan (naskah) kita itu sepanjang-panjangnya. 
Demikian resum saya yang sederhana ini. Salam literasi              

2 komentar: