Senin, 06 September 2021

Tetap menulis walaupun sibuk

 


Resum         : 25
Gelombang : 20
Hari/tgl       : Senin/ 6-9-2021
Tema           : Menulis dalam kesibukan
Judul           : Tetap menulis walaupun sibuk
Moderator   : Omjay
Narasumber: Much Khoiri


Salam sehat dan salam bahagia buat para sahabat sehati dimanapun berada.
    Pada pertemuan malam ini, kegiatan sedikit berbeda dari yang sebelumnya. Dimana pada pertemuan sebelumnya kegiatan dilaksanakan melalui WA, tetapi pada malam ini pertemuan dilaksanakan melalui zoom. Kegiatan dipimpin oleh Omjay sebagai moderator dan Prof. Much Khoiri sebagai narasumber. "Baiklah untuk tidak berlama-lama, kepada Prof Khoiri dipersilahkan menyampaikan materinya." ungkap Omjay. Prof Khoiri menampilkan materinya dalam bentuk power point didalam zoom lalu menjelaskan slide demi slide. Adapun materi yang dijelaskan sebagai berikut: 
-Tema pada malam ini adalah menulis dalam kesibukan, semua orang baik tua maupun muda memiliki kesibukan masing-masing. Ada yang bekerja sebagai petani, polisi, dokter,guru, tukang ojek, dan profesi-profesi lainnya. Pertanyaannya, siapa yang tidak sibuk? tidak ada kan! semua sibuk. Selagi manusia masih hidup, maka dia sibuk.
-Jika kita mau menulis, kita tidak boleh mengatakan saya sibuk, tetapi kita harus memenej kesibukan kita sedemikian rupa, agar kita dapat melakukan kegiatan menulis. Jika kita mau menolong orang lain, jangan katakan maaf lagi sibuk. Demikian juga untuk ibadah, tidak ada kata sibuk, tunaikan dahulu ibadah lalu kembali ke kesibukan yang sedang kita jalani.  Kitalah yang mengatur waktu jangan sampai waktu yang mengatur kehidupan kita. 
-Manusia adalah subjek. Tanpa kata kerja, subjek hanyalah identitas yang mati, tanpa makna kontekstualitasnya. 
-Penulis sejati akan selalu siap memberikan kekuatan, daya, dan pikirannya supaya menghasilkan tulisan. Jika kita sedang tidak menulis maka pikirkanlah apa yang akan kita tulis. Milikilah waktu yang aman dan nyaman untuk menulis. Jika hendak menjadi penulis, maka jangan melewati hari tanpa menulis dan membaca. Menulis sama wajibnya dengan membaca. Pertanyaannya: mengapa harus menulis? jika tidak dituliskan maka apa yang kita angankan akan lenyap, yang kita katakan akan musnah, dan yang kita lakukan tidak akan tersisa. Pramoedya Ananta Toer berkata: "Orang boleh pandai setinggi langit, tetapi jika ia tidak menulis, maka ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian."
-Penulis itu merupakan orang yang langka. Jika kita tidak bisa menulis maka bergurulah kepada orang yang bisa menulis.

    13  strategi jitu agar menjadi penulis yakni:
1. Rajinlah membaca, "Orang yang rajin membaca bagaikan sedang melihat masa lalu dan masa depan. Hadir di setiap sejarah dan imajinasi orang-orang hebat."  
2. Tentukan waktu utama, pilih waktu yang kita anggap aman dan nyaman untuk menulis. Setiap orang memiliki waktu yang sama 1 hari 24 jam, yang membedakan seseorang sukses atau tidak dalam menulis adalah ketika ia mampu mengalokasikan waktunya untuk menulis. 3 prinsip agar berhasil dalam menulis yakni 1. miliki komitmen dalam menulis. 2. hindari menulis di jam kerja utama  secara bersamaan. 3. menulis di waktu keadaan yang aman dan nyaman.
3. Menulis diwaktu utama, boleh menulis selesi sahur/ sebelum beraktivitas. Pikiran masih tenang/ jernih sehingga ide mengalir dengan kencang  
4. Menulis yang dialami, tulis segala kejadian yang kita alami, baik secara kelompok ataupun mandiri. bersama teman, keluarga, hewan piaraan dan lain-lain
5. Menulis dengan riang, menulislah disaat hati sedang riang dan bahagia. Ketika kita riang dan bahagia maka sesungguhnya kita dapat menemukan ide-ide yang baik sehingga kita mampu menuliskan segala yang akan kita tulis. Disaat hati kita riang maka keinginan menulis akan menyala-nyala, pemikiran menjadi jernih dan lancar
6. Membuat motto yang dasyat, buat dan iplementasikan sebuah motto dalam hidup agar berhasil dalam membuat dan menyelesaikan tulisan
7. Miliki niat menulis, tetapkan dan miliki niat yang kuat dalam hati untuk menulis. Niatkan dengan sungguh-sungguh dan dengan benar untuk menulis. Niat itu bagaikan sebuah surat, jika surat itu salah alamat maka surat itu tidak akan sampai ketujuan nya. Jika kita tidak memiliki niat yang benar dan sungguh-sungguh maka  cita-cita menjadi penulis tidak akan tercapai.
8. Gunakan alat perekam, persiapkan, kalau bisa bawalah selalu alat perekam (Hp android) dan buku catatan kemana pun berkegiatan. Rekam dan catatat segala sesuatu yang tejadi.
9. Menulis didalam hati, 
10. Menulis dengan doa, berdoalah sebelum dan sesudah menulis, agar mendapatkan tuntunan ketika akan menulis. 
11. Manfaatkan waktu luang, menulislah diwaktu-waktu luang, walaupun sedikit. Sebab bila dikumpulkan lama-lama menjadi banyak (dapat dibukukan)
12. Menulis yang dirasakan, disegala kondisi (bahagia, sedih, senang) tetaplah menulis. Lebih baik menulis yang kita rasakan dari pada menulis yang kita ketahui. 
13. Menulis yang banyak, dengan menulis yang banyak dapat melatih diri untuk tetap menulis. Menulis yang banyak dapat membuat tulisan kita menjadi bagus dan sempurna.
Demikian materi dan penjelasan yang telah disampaikan oleh pemateri malam ini. Sesi terakhir Omjay sebagai moderator memberikan kesempatan kepada para peserta pelatihan yang ingin bertanya dengan langsung mengajukan pertanyaan nya. Sebelum mengajukan pertanyaan peserta terlebih dahulu mengaktifkan kamera dan membuka mikropon. Setelah pertanyaan disampaikan peserta, narasumber pun menjawab seluruh pertanyaan dengan jelas. Diakhir kegiatan sesi photo dilaksanakan. Dengan berakhirnya sesi photo, berakhir juga pelatihan pada malam ini. Sekian dan terimakasih. 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar