Selasa, 24 Agustus 2021

Cara mempromosikan buku

 


Resum         : 19
Gelombang  : 20
Judul            : Cara mempromosikan buku
Tema            : Teknik Promosi buku
Hari/Tgl       : Senin, 23 Agustus 2021
Moderator    : Bu Kanjeng
Narasumber : Bapak Akbar Zainudin

"The future depends on what you do today."
(Masa depan tergantung pada apa yang anda lakukan hari ini) 
Mahatma Gandi

Salam sehat dan salam bahagia
    Pada pertemuan malam ini Bu Kanjeng yang bertugas sebagai moderator akan memimpin jalannya kegiatan pelatihan malam ini dan Pak Akbar Zainudin sebagai narasumber yang akan mengupas tuntas teknik mempromosikan buku. "  Assalamualaikum Bapak Ibu hebat yang ada di gelombang 19 dan 20," merupakan kata pembuka yang disampaikan oleh moderator kepada seluruh peserta pelatihan malam ini. Selanjutnya, Omjay memberikan kata motivasi dalam pelatihan malam ini, dengan mengatakan "Menaklukan ribuan orang belum tentu disebut sebagai pemenang. Tapi mampu mengalahkan diri sendiri itulah yang disebut penakluk gemilang." Kemudian dilanjutkan oleh bu Kanjeng dengan mengatakan "Hukum alam berlaku, yang tidak memanfaatkan potensi dirinya dan kesempatan yang ada akan tergerak arus dan cukup menjadi penonton saja." Sebelum narasumber memulai materi dan  memperkenalkan dirinya, dibawah ini dapat kita lihat Biodata nya.

Biodata singkat narasumber.


    Oleh karena narasumber telah siap untuk memulai, iapun memperkenalkan dirinya dengan mengatakan " Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Para peserta yang hebat dan luar biasa, Saya mengucapkan terima kasih kepada Om Jay dan panitia yang sudah berkenan mengundang saya untuk belajar bersama Bapak Ibu tentang straregi promosi buku. Terima kasih juga untuk Moderator yang luar biasa. Perkenalkan nama saya Akbar Zainudin, penulis buku Man Jadda Wajada. Boleh dibilang, ini adalah buku solo saya yang pertama. Sebelumnya menulis beberapa buku antologi. Alhamdulillah, buku ini baru cetakan ke-13, beredar 55.000 eksemplar. Setelah Man Jadda Wajada, saya menulis 15 buku dari tahun 2010 sampai sekarang. Buku saya tentang menulis adalah UKTUB: Panduan Menulis Buku dalam 180 hari. Ini buku panduan menulis dari A sampai Z. Saya sarankan Bapak Ibu untuk memiliki buku ini, karena ada sekitar 150  alamat penerbit yang bisa dikirimi naskah, beberapa penerbit merupakan  anggota IKAPI. Selain itu, buku terbaru saya adalah The Power of Man Jadda Wajada. Semacam penyempurnaan dari Man Jadda Wajada seri pertama. Saya akan share malam ini tentang Strategi Pemasaran Buku, yang saya ambil dari buku saya UKTUB: Panduan Menulis buku dalam 180 hari." Demikian ungkapnya. Dibawah ini adalah buku-buku karya nya 




    Untuk mengetahui teknik pemasaran buku, telah saya buat dalam kanal youtube saya, silahkan dapat dilihat dengan mengklik link tersebut https://youtu.be/lZhAixv86wA.
Penjelasan video diatas demikian:

STRATEGI PEMASARAN BUKU
    Strategi pemasaran buku terdiri dari empat hal (4P), yaitu Product (Strategi Produk), Price (Strategi Harga), Place of Distribution (Distribusi), dan Promotion (Promosi).  Sebelum kita bahas empat strategi di atas, yang perlu kita lakukan bahkan sebelum menulis adalah menentukan target audiens atau pembaca kita siapa. Karena strategi untuk anak-anak tentu saja berbeda dengan strategi untuk remaja, demikian juga untuk orang tua. Adapun penjelasan 4P dibawah ini sebagai berikut:

STRATEGI PRODUK
    Ini lebih banyak menjadi tanggung jawab penerbit. Kita sebagai penulis lebih banyak memberikan masukan kepada penerbit siapa target pembaca kita dana pa kebutuhan mereka terhadap buku kita. Dengan demikian, konsep buku yang akan diterbitkan nanti menyesuaikan dengan kebutuhan dari target audiens. 

STRATEGI HARGA 
    Menentukan harga buku juga biasanya menjadi tanggung jawab penerbit. Pada dasarnya penentuan harga buku, ada dua strategi. Pertama, adalah harga buku secara umum. Dan Kedua adalah buku dijual dengan harga premium (lebih mahal dibandingkan buku biasa). Harga buku bisa dijual lebih mahal jika mempunyai nilai tambah dibandingkan dengan buku-buku yang lain. Misalnya hard cover, ditambah bonus-bonus (voucher seminar, workshop, dan lain-lain)

STRATEGI DISTRIBUSI
    Distribusi secara umum dibagi menjadi dua: distribusi tradisional dan distribusi non tradisional. Distribusi tradisional adalah melalui toko-toko buku, baik toko-toko buku jaringan nasional maupun toko buku lokal. Sedangkan distribusi non tradisional, di antaranya adalah: 
1. Melalui MLM (Multilevel Marketing)
2. Melalui Penjualan Langsung
3. Melalui Marketplace/e-Commerce (Lazada, Bukalapak, Tokopedia, Shopee, dll).


STRATEGI PROMOSI
    Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa program promosi yang bisa dilakukan yakni: 
1, Launching buku. Adalah program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit maupun penulis. Yang membiayai launching buku siapa? Bisa penerbit, bisa penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku. Kalau di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia. 
2, Bedah Buku. Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya. Pokoknya, di semua tempat dan situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di Medsos acara kita. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita. Yang lebih mudah sekarang ini adalah bedah buku secara online. Kita undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya. 
3, melakukan seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Kalau saya bukunya motivasi dan menulis. Maka saya secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan menulis. Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah dilakukan gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya. 
4, membangun komunitas. Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa. Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku. Saya sendiri membangun banyak komunitas, ada komunitas guru, menulis, santri, remaja, bisnis, dan sebagainya. Semua komunitas itu ada bukunya. Saya share materi-materi yang ada di buku secara berkala, biasanya seminggu sekali, sehingga anggota komunitasi ini mendapatkan manfaat. Biasanya saya bentuk di WA Grup. Sesekali seminar melalui Zoom. 
5, membangun jaringan reseller. Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual. Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu, berbagai produk. Kalau kita sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan kita menjual buku. Saya juga sedang membangun jaringan reseller ini. Belum banyak, baru sekitar 100an orang. InsyaAllah akan terus bertambah. 
6, jualan di marketplace. Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita. Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan. 
7, memanfaatkan media sosial (Medsos) untuk promosi buku. Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis. Dan jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita. Sharing-sharing apa saja, kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku. Jadi, pada dasarnya kita ini memengaruhi orang agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Dan memang, membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan. Dengan bersama-sama membangun kebutuhan akan membaca, maka akan memudahkan kita dalam proses menjual buku. 

Sebagai catatan penutup. Sekarang ini sebagai seorang penulis, kalau bisa kita memiliki beberapa keterampilan yang akan membantu proses penjualan buku, keterampilan tersebut yakni:
1, keterampilan berbicara yang baik di depan umum (public speaking). Agar pada saat kita ada acara ataupun rekaman di Medsos dan YouTube, menjadi menarik bagi calon pembaca. 
2, kemampuan copywriting (membuat kata menarik untuk promosi dan penjualan). Ini salah satu keterampilan paling penting untuk menjual pada Abad 21. 
3, pemanfaatan teknologi informasi. Bagaimana memanfaatkan media sosial seperti YouTube, WA, IG, Facebook, Zoom, Webex, Google Meet, dan sebagainya. Karena eranya sekarang seperti itu. Kalau kita bisa memanfaatkan dengan baik, hidup akan lebih mudah.
Demikian ulasan beliau, semoga bermanfaat. Dengan berakhirnya materi yang telah beliau sampaikan maka sesi tanya jawab pun dilaksanakan, setelah sesi tanya jawab selesai maka berakhir juga pelatihan malam ini. Terimakasih. Salam literasi.

Resum ini terlambat di buat dan diposting oleh karena beberapa hari ini begitu banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan, dimana tugas keseluruhannya sama- sama membutuhkan penyelesai dengan segera. Satu yang pasti saya sampaikan dan menjadi motto yang saya pegang yakni "lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali."     



Judul Buku    : Jelajah literasi demi prestasi
Penulis           : Mangatur Panjaitan
Cover              : Fandy Said
ISBN               : 978-602-429-263-8
Penerbit         : Pena indis
Tebal              : 61 Halaman

Sinopsis. 
Literasi dijaman sekarang ini bukan lagi sesuatu hal yang baru, dengan dicanangkanya gerakan literasi nasional (GLN) dan gerakan literasi sekolah (GLS) oleh pemerintah mulai dari pusat hingga ke daerah telah sangat dekat kita rasa kan, terkhusus di kalangan guru, siswa, pegiat literasi dan tenaga pengajar lainnya. 
Buku " Jelajah literasi demi prestasi " merupakan sebuah kisah klasik yang diangkat penulis dari berbagai aktivitas yang telah terlaksana. Buku jelajah literasi demi prestasi merupakan usaha untuk mencapai prestasi dan sebagai bahana referensi serta motivasi dengan dilengkapi kiat-kiat menjadikan se seorang menjadi penulis. 
" Orang boleh pandai setinggi langit, tetapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian. "
(Pramoedya Ananta Toer)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar